← Back to portfolio

Story Line - #BanyakCara Untuk Mengembangkan UKM Indonesia

Published on

Judul   : #BanyakCara Untuk Mengembangkan UKM Indonesia

Durasi  : 4 Menit

Genre  : Humanity & Informasi

LATAR BELAKANG CERITA

    Pram merupakan generasi millennials, yang merintis usaha diusia muda. Berawal dari hobinya memotret dan ilmu fotografi yang ia pelajari semasa kuliah membuat pram berhasil membuka usaha studio foto mini yang sudah berjalan selama satu setengah tahun, selain itu ia juga menerima jasa prawedding/ wedding dan jasa foto lainnya. Suatu ketika kantor tempat Sang Ayah bekerja mengalami kebangkrutan dan Sang Ayah mengalami PHK dari kantor tempatnya bekerja, usia sang ayah sudah 48 tahun tidak memungkinkan untuk melamar pekerjaan lagi. Sebagai anak tunggal, Pram mengantikan peran Sang Ayah menjadi tulang punggung keluarga. Pram membiayai keluarganya dan memenuhi kebutuhannya dari hasil usaha yang ia jalankan, selain itu Pram juga harus melanjutkan cicilan rumah yang ditempati keluarganya. Tak lama setelah Ayah Pram mengalami PHK ada surat peringatan tunggakan pembayaran rumah. Melihat surat tunggakan itu Pram merelakan menjual beberapa asset usahanya untuk membayar cicilan rumah tersebut. Dan karena studio mini miliknya berada di rumah maka apabila rumah tersebut disita ia akan kehilangan mata pencahariannya. Suatu ketika usaha Pram mengalami penurunan karena beberapa asset usahanya sudah dijual, hal ini membuat Pram memikirkan bagaimana ia bisa membiayai keluarganya dan mengembangkan kembali usahanya. Pram menceritakan kondisi usahanya kepada kedua orang tuanya, dan tanpa diduga sang Ibu mempunyai kenalan yang mempertemukannya dengan Modalku. Pak Tommy adalah nama kenalan dari Ibunya yang juga merupakan investor yang memang sudah beberapa kali menanam modal di platform tersebut dan mendapatkan informasi yang lengkap, Pram mencoba keberuntungannya untuk mendaftar di Modalku. Berkat saran yang tak terduga dari Ibunya, 7 bulan kemudian usaha Pram mulai bangkit kembali. Beberapa asset yang ia jual untuk membayar cicilan rumahnya pun sudah terbeli kembali, selain itu ia juga sudah menulasi rumah tersebut. Hal ini terjadi karena pinjaman modal online yang ia ajukan, Modalku membuat usaha Pram berkembang dan ia berhasil menghidupi keluarganya. 

  1. 01. INT. Studio Foto – Ruang tunggu studio , Pagi

Pemain : Pram

            Studio pram buka mulai jam 10.00 sampai jam 22.00, setiap pagi pram sudah mulai berada di studio yang terletak di samping rumahnya untuk membersihkan studio foto miliknya. Ia membuka studio tersebut.

CUT TO :

  1. 02. INT . Rumah – Ruang Tamu, Sore

Pemain : Pram, Ibu Lala & Ayah Nico

Durasi : 30 Detik

            Hari ini Pram tutup studio lebih awal, jam 4 sore ia sudah menutup studio dan pulang ke rumah karena keesokan harinya ia ada job memotret di sebuah pernikahan client-nya. Setiba di rumah Pram disambut oleh Sang Ibunda, setelah salam dengan Sang Ibu ia bergegas ke kamar untuk mandi dan beristirahat sebelum makan malam bersama dengan keluarga. Tak lama Pram tiba, Sang Ayah pulang kerja dengan badan lemas dan wajah murung.

“ Ayah Nico : Assalamualaiku, Bu. Ayah pulang

“ Ibu Lala : Waallaikumsalam, Ayah tumben pulang lebih awal, masuk Yah sini tasnya Ibu bawakan ke dalam.

            Ibu Lala memyambut  Ayah, dan menghantarkannya ke ruang tamu.

“ Ayah Nico : Ayah lihat studio Pram sudah tutup Bu, Pram sudah pulang atau dia ada acara ?

“ Ibu Lala : Pram sudah pulang Yah, ada di kamarnya. Pram tutup studio lebih awal karena besok dia ada job foto pernikahan client-nya. Tumben Ayah jam segini sudah pulang, muka Ayah juga terlihat murung, Ayah sakit ?

“ Ayah Nico : Bu, kantor Ayah mengalami kebangkrutan dan Ayah di-PHK dari kantor mulai hari ini Ayah sudah tidak bekerja. Usia Ayah pun sudah tak memungkinkan untuk ayah melamar pekerjaan lagi, sepertinya tabungan Ayah tak cukup untuk membayar cicilan mobil, rumah dan membiayai kehidupan kita. Ayah juga binggung bagaimana harus menceritakan hal ini pada Pram, karna ia sedang merintis usahanya Ayah tak ingin membuat pikirannya kacau yang akan menganggu usahanya, bagaimana ya, Bu? Apakah Ayah harus merahasiakan ini? Tapi hanya Pram yang bisa membantu keluarga kita, Bu,” Dengan wajah murung Ayah Nico menceritakan kepada Ibu Lala dan memintanya untuk menceritakan hal ini kepada Pram.

“ Ibu Lala : Yah mungkin ini ujian untuk keluarga kita, Pram itu anak kita satu-satunya Yah. Gak mungkin kita rahasiakan hal ini pada Pram, dan pram sudah besar Ibu yakin Pram bisa membantu menyelsaikan masalah keluarga kita ini. Ibu perhatikan usaha pram saat ini juga sudah mulai berkembang Yah. Alhamdulillah anak kita bisa merintis usahanya dengan baik. Dan semoga Pram bisa membantu kita ya, Yah. Percaya sama Ibu, masalah ini hanya sementara. Kehidupan kita akan kembali normal jika kita bisa menyikapi menyelesaikan masalah ini dengan bijak. Sekarang Ayah mandi, Ibu siapkan makan untuk kita makan bersama, setelah makan malam kita bicarakan ini pada Pram.

Dengan kondisi kaget dan binggung, Ibu Lala berusaha menenangkan Ayah Nico, memikirkan bagaimana ia menyampaikan hal ini kepada Pram sambil menyiapkan makan malam keluarga.

            Taqline : Bijaklah dalam menyelesaikan masalah dan carilah solusi terbaik.

CUT TO :

  1. 03. INT . Rumah – Meja Makan, Malam

Pemain : Ibu Lala, Ayah Nico & Pram

Waktu sudah menunjukan malah hari. Ibu, Ayah dan Pram makan malam bersama, wajah Sang Ayah masih terlihat sedih dan Ibu mencoba untuk menghangatkan suasana makan malam dengan ngobrol-ngobrol santai. Sang Ayah tidak bisa menyembunyikan kesedihannya kepada anak semata wayangnya tersebut, Pram melihat wajah Ayahnya sedang bersedih lantas ia menanyakan mengapa Ayahnya terlihat sedih  

“ Pram : Ayah sedang tidak enak badan ? kok muka Ayah lesu ?

“ Ayah Nico : Tidak nak, Ayah baik-baik saja, Ayah dengar dari Ibu besok Pram ada job foto wedding. Sudah disiapkan semua alatnya, nak?

“ Pram : Sudah Yah dan besok Pram ada dua job foto, pagi sampai siang Pram motret wedding dan sorenya Pram ada job foto buku tahunan anak SMA, makanya hari ini Pram tutup studio lebih awal karena mau istirahat siapin tenaga buat besok.

“ Ayah Nico: Alhamdulillah, Ayah senang sekali dengarnya kamu bisa merintis usahamu dengan bangga. Tapi nak, ada yang ingin Ayah bicarakan denganmu dan ibu” Dengan wajah berusaha tegar Ayah Nico berusaha meyakinkan dirinya untuk berbicara kepada Pram.

“ Pram : Ada apa Yah ?

“ Ayah Nico : Pram, sebelumnya Ayah minta maaf harus menyampaikan berita buruk di saat kamu sedang bahagia dengan hasil karirmu. Tadi ayah sudah cerita sama Ibu dan Ibu menyarankan untuk menceritakan hal ini pada kamu. Jadi gini Pram, kantor Ayah mengalami kebangkrutan dan Ayah terkena PHK dan usia Ayah sudah tidak memungkinkan untuk mendapatkan pekerjaan lagi, Ayah masih memiliki tabungan tetapi kamu tau sendirikan Pram kalau rumah dan mobil masih belum lunas, Ayah akan membiayai semuanya dengan sisa tabungan ayah tetapi Ayah butuh bantuan kamu nak untuk membantu Ayah karena tabungan Ayah tak cukup jika harus melunasinya. Tadinya Ayah tidak ingin menyampaikan hal ini Pram karna Ayah tak ingin menganggu pikiranmu. Ayah tak ingin usahamu terbengkalai, tetapi Ibu dan Ayah hanya punya kamu dan hanya kamu yang bisa membantu Ayah saat ini” dengan wajah berusaha tegar Ayah menyampaikan hal ini kepad Pram.

“ Pram : Yah… Ayah gak perlu sembunyiin ini sama pram, memang sudah saatnya Ayah beristirahat dan Pram yang mengantikan Ayah membiayai Ayah dan Ibu. Sekarang Ayah jangan sedih lagi jangan memikirkan hal ini nanti Ayah sakit, percaya saja rezeki sudah diatur dan Pram mohon do’a Ibu sama Ayah agar usaha Pram bisa berjalan dengan lancar dan kebutuhan kita bisa terpenuhi ” jawab Pram dengan berusaha tegar dan menenangkan Ibu dan Ayahnya.

“ Ibu : Pram tanpa kamu minta, Ibu dan Ayah selalu mendoakan kamu nak. Terima kasih ya sayang kamu udah jadi anak yang bertanggung jawab. Dan Ayah jangan sedih lagi ya, mulai hari ini kita bertiga mulai bantu Pram merintis usahanya.” Ibu Pram berusaha menenangkan suasana dan menengkan sang Ayah.

“ Ayah Nico : Pram Terima kasih ya nak, Ayah akan selalu mendoakan kamu dan kariermu,” jawab Ayah sambil memeluk anaknya.

“ Ibu Lala : Sudah-sudah sekarang Pram dan Ayah istirahat, besokan Pram harus memotret jangan sampai kamu kesiangan, sudah Pram kamu masuk kamar dan langsung istirahat ya. jangan lupa berdo’a agar langkah Ibu, Ayah dan kamu selalu dimudahkan ”

“ Pram : Baik bu, pPam akan istirahat setelah bantu Ibu membereskan meja makan ya ”

Pram dan Ayah membantu Ibu merapihkan meja makan sebelum mereka beristirahat.

CUT TO :

  1. 04. INT . Rumah – Kamar Pram, Malam

Setelah tiba di kamar tak bisa dipungkiri Pram terlihat kepikiran dengan PHK yang dialami sang Ayah, usahanya yang belum sepenuhnya stabil membuatnya tak yakin untuk bisa membiayai keluarganya, tetapi beruntung Pram termasuk laki-laki yang bisa mengatur keuangan dengan baik dan ia berusaha menyakinkan dirinya, berbaring di tempat tidur ia berusaha menenangkan dirinya dan dalam hati berkata “Dengan Doa Ayah dan Ibu, gue yakin bisa menjalankan semuanya. Bismillah ” lalu ia berusaha tidur.

CUT TO :

  1. 05. INT . Gedung Pertemuan – Aula Gedung

Pagi ini Pram mendapatkan job memotret pernikahan client-nya hingga siang hari, Pram tak sendiri karena Pram mempunyai tim khusus untuk membantunya jika ada job wedding. Dengan pikiran yang sedang gundah gulana karena kabar kabar buruk yang ia terima Pram berusaha professional menjalankan pekerjaannya, karena ia tak ingin client-nya kecewa. Siang hari pesta pernikahan ini pun selesai, Pram bergegas membereskan peralatan motretnya karena selanjutnya ia akan memotret buku tahunan sekolah. Setelah selesai berberes Pram pamit dengan tim yang membantunya kali ini, karena Pram dibantu oleh tim hanya untuk job weeding sedangkan pemotretan selanjutnya ia melakukannya sendiri.

CUT TO :

  1. 06. EXT . Jalan Raya, Siang menjelang sore

Siang hari menjelang sore, Pram sedang berada di perjalanan menuju pemotretan selanjutnya. Lokasi pemotretannya cukup jauh memakan waktu 1 jam dari tempat job wedding sebelumnya.

CUT TO :

  1. 07. EXT . Taman – Halaman Taman, Sore

Setibanya di tempat pemotretan sudah ada beberapa anak-anak SMA yang akan melakukan foto buku tahunan, Pram menghampiri mereka dan memperkenalkan dirinya, sambil menunggu yang lain Pram mulai menyeting camera dan menyiapkan peralatan untuk pemotretan ini. Anak-anak SMA sudah lengkap dan Pram mulai menjalankan tugasnya, memotret mereka untuk buku tahunan sekolah, dengan wajah lelah dan keringet mengucur Pram fokus dan professional dalam memotret karena rasa lelahkan akan terbayar dengan senyum kebanggan Ayah dan Ibunya. Suasana foto sangat menyenangkan dan anak SMA yang masih polos, lugu dan lucu tingkahnya membuat rasa lelah Pram hilang sejenak karena pemotretan kali ini penuh dengan tawa.

CUT TO :

  1. 08. INT. Studio Foto – Ruang Mengedit, Siang

Siang hari saat Pram berada di studio sedang foto hasil pemotretan kemarin, ada kurir yang datang ke studio menghantarkan sebuah surat, kebetulan di rumah Pram sedang tidak ada orang jadi kurir tersebut menghantarkan ke studio-nya. Setelah ia menerima suratnya lantas ia langsung membacanya dan surat tersebut berasal dari Bank tempat Sang Ayah mencicil rumah, isi surat tersebut adalah pemberitahuan bahwa pembayaran rumah tersebut sudah jatuh tempo. Pram yang sedang menyunting foto diam sejenak memikirkan apakah ia harus menyampaikan surat ini kepada orang tuanya atau tidak. Lalu Pram memutuskan untuk membayar cicilan rumah tersebut karna ia tak ingin menambah beban pikiran kedua orang tuanya. Sayangnya, tabungan Pram tak cukup untuk membayar cicilan rumah tersebut karena sudah ada bunga keterlambatan, Pram mengikhlaskan untuk menjual kamera properti studio fotonya. Lalu Pram menawarkan kamera yang ingin ia jual kepada temannya melalui telepon dan temannya pun bersedia membeli kamera tersebut.

CUT TO :

  1. 09. INT. Rumah – Ruang Tamu, Malam

Karena kamera dan beberapa properti studio Pram dijual, usahanya menurun karena saat ini ia tidak lagi menerima job wedding dan job wedding yang sudah ia terima pun terpaksa harus di-cancel karena kekurangan kamera, Pram hanya menerima foto di studio dan jasa foto lainnya yang bisa dilakukan dengan satu kamera. Setelah Makan malam, Pram dan keluarga biasa bersantai di depan TV untuk sekedar berbincang dengan keluarganya, dan di sela-sela perbincangan mereka Pram cerita kepada kedua orang tuanya tentang kondisi usahanya tersebut.

“ Pram : Yah, Bu… bulan lalu bulan lalu Pram menjual satu kamera dan beberapa properti studio untuk membayar cicilan rumah, karena sudah jatuh tempo. Dan aku sudah tidak bisa menerima jasa foto wedding karena aku hanya punya satu kamera, jasa foto wedding lumayan bisa membuat omset pendapatan Pram naik, dan Pram ingin menerima jasa foro wedding lagi, gimana ya caranya apa Pram harus minjam uang di bank?

“ Ibu : Pram, kamu tau Tante Shelli kan ? temen Ibu yang punya usaha toko bunga? Dulu Tante Shelli pernah cerita sama Ibu kalau dia mengembangkan usahanya dengan ngajuin pinjaman dana usaha itu lewat online, katanya caranya mudah dan cepat Pram, terus bunganya terjangkau kayanya oke deh buat generasi millennials kaya kamu… Gimana kalo Ibu telepon Tante Shelli karena dia lebih paham soal ini, sebentar ya Ibu ambil telepon  ” Ibu Lala pun bergegas ke meja telepon untuk menelpon temannya yang bernama Shelli mencari tahu mengenai informasi Modalku.

10 menit kemudian Ibu kembali ke ruang tamu setelah berbincang melalui telepon dengan temannya, Ibu menginformasikan bahwa Tante Shelli ingin memperkenalkan Pram dengan salah satu kerabatnya yang sudah berinvestasi bisnis lewat Modalku.

“ Ibu Lala : Pram, Tante Shelli mau kenalin kamu sama salah satunya temennya katanya sudah berpengalaman jadi lenders, siapa tau kan temennya tertarik sama usaha kamu terus bisa bantu mengivestasikan dananya untuk mengembangkan usaha  kamu, mereka mau berkunjung ke rumah besok Pram, gimana kamu bisa ga? Kesempatan emas loh Pram harus kamu manfaatin sebaik mungkin. ” dengan wajah penuh semangat ibu sangat antusias mempertemukan Pram dengan teman Tante Shelli ini.

“ Prim : waaah boleh banget Bu, kebetulan besok aku lagi gak ada job foto. Jam berapa Bu mereka mau datang ke rumah ? ” jawab Pram dengan penuh semangat.

“ Ibu Lala : Tante Shelli bilang kemungkinan mereka sampe siang atau sore, sekarang mendingan kamu ke kamar terus kamu tulis pertanyaan apa yang mau tanyain besok Pram biar kamu gak lupa ”

“ Pram : Siap Bu!” Pram bergegas ke kamar dan memikirkan apa yang akan dia ingin tanyakan esok hari.

CUT TO :

  1. 10. INT . Rumah – Ruang Tamu, Siang

Siang menjelang sore, Tante Shelli dan temannya yang bernama Tommy tiba di rumah. Sebelum membahas tentang investasi, Ibu dan Tante Shelli berbincang-bincang membicarakan pekembangan usaha toko bunga yang dimiliki Tante Shelli, perbincangan terlihat sangat asik karena Ibu dan Tante Shelli sudah lama tak bertemu, selain itu Tante Shelli menceritakan perkembangan usahanya yang membuat Pram bersemangat untuk ingin seperti dirinya. Setelah cukup lama, mulailah Tante Shelli mengenalkan Pak Tommy yang sudah berhasil menginvestasikan bisnisnya.

“ Tante Shelli : Oh iya Pram kenalkan ini namanya Pak Tommy, Pak tTommy ini sebagai lenders atau investor di peminjaman dana usaha online. Usaha tante bisa berkembang sampai saat ini berkat Pak Tommy juga Pram. Nah sekarang kamu bisa sharing nih tentang usaha kamu ke Pak Tommy” Tante Shelli memperkenalkan temannya dengan sedikit candaan tentang temannya.

“ Pram : Hallo Pak, kenalin aku Pram … wah beruntung sekali aku bisa ketemu langsung sama Pak Tommy, sharing dong Pak pengalaman Bapak sebagai lenders” jawab Pram dengan ramah dan bersemangat.

“ Pak Tommy : Salam kenal Pram, saya juga senang banget bisa sharing sama anak muda yang memiliki jiwa bisnis yang kuat kaya kamu. Kurang lebih sudah lima tahun saya menjadi lenders di pinjaman dana usaha online atau disebut peer-to-peer lending . Jujur saya senang dengan semangat anak millennials yang ingin memulai usaha karena sekecil apapun karena tetap dia bosnya, beda dengan yang bekerja jadi pegawai. Tetapi saya hanya menjadi investor jangka pendek, periode 1 – 24 bulan lalu menarik kembali hingga 20% p.a, sebagai lenders saya juga harus berhati-hati dalam menanam modal usaha dan harus dicermati secara teliti usahanya, nah saya melihat usaha kamu termasuk usaha yang memiliki peluang besar, jika kamu ingin mengembangkan usaha tetapi memiliki dana yang minim, gunakan kemampuan teknologi browsing apa itu peer-to-peer lending. Nanti setelah paham ajukan peminjaman dana usaha online di Modalku, nanti coba saya review dan semoga saya bisa bantu kamu untuk mengembangkan usaha kamu ” Jawab Pak Tommy dengan meyakinkan Pram

“ Pram : Pak ceritanya sungguh inspiratif dan sarannya sangat berarti untuk saya … terima kasih ya Pak” jawab Pram dengan wajah penuh kegembiraan

*PENJELASAN MENGENAI MODALKU DARI INVESTOR, PEER TO PEER LENDING AKAN DIJELASKAN MELALUI INFOGRAFIK FITURISTIK

CUT TO :

  1. 11. INT . Rumah – Kamar, Malam

Setelah mendapatkan saran dari Pak Tommy, Pram langsung membuka laptop dan mencari tau informasi pengajuan pinjaman dana usaha melalui online dan langsung mencoba untuk pengajuan dana untuk meningkatnya UKM miliknya.

*PENJELASAN MENGENAI MODALKU UNTUK BORROWERS AKAN DIJELASKAN MELALUI INFOGRAFIK FITURISTIK.

TEXT : 7 BULAN KEMUDIAN

                        CUT TO :

  1. 01. INT . Studio Foto – Ruang Tunggu, Siang

Usaha Pram mengajukan dana usaha melalui online membuahkan hasil, dalam jangka waktu 7 bulan Pram sudah bisa memetik hasilnya. Pram bisa membeli kembali kamera dan asset studio miliknya yang sempat ia jual, ia pun sudah memulai kembali membuka jasa foto wedding bahkan kini usahanya bertambah ia memiliki jasa penyewaan photobooth dan dekorasi backdrop… kini PrAm bisa menikmati hasil usahanya dan membahagiakan masa tua orang tuanya yang memubuat orang tuanya bangga.

  “ Ayah : Ayah dan Ibu bangga sama kamu Pram ” ucap sang Ayah dengan senyum bangga dan memeluk Pram dan Ibu.

Text :

“ Selalu Ada Jalan Terbaik, Jika Kita Selalu Berusaha ”

Modalku Bisa Menjadi Solusi Untuk Mengembangkan UMKM Anda

-END-